Sabtu,
8 Februari 2014,
SMK
Itaco PH kedatangan tamu kakak-kakak dari Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (STAN). Kakak-kakak dari STAN ini datang sebagai pengisi acara
“Ilmu Berbagi Goes to School” bulan ini dengan tema “Generasi
Terbaik Tanpa Asap Rokok”. Yap, pada kesempatan ini adik-adik Itaco
mendapatkan informasi mengenai apa itu rokok, dan bahayanya bagi
orang yang mengonsumsinya.
Awas,
merokok 100 batang tingkatkan risiko kanker payudara
Saat
ini banyak wanita yang memiliki kebiasaan merokok. Uniknya,
kebanyakan dari mereka merasa tak berisiko terkena penyakit karena
hanya mengisap sedikit rokok dalam sehari. Padahal faktanya, hanya
mengisap 100 batang rokok saja sudah bisa memberikan efek negatif
pada tubuh wanita.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa mengisap 100 rokok saja dalam rentang waktu seumur hidup akan meningkatkan kemungkinan wanita terkena kanker payudara hingga 30 persen. Penelitian ini juga mengungkap bahwa wanita berusia 20 sampai 44 tahun yang mengisap satu pak rokok sehari selama 10 tahun berkemungkinan 60 persen lebih tinggi terkena kanker payudara.
50
Persen pria di Indonesia adalah perokok
Apabila
mendengar kata rokok, kira-kira apa yang langsung terbersit di benak
Anda? Pastinya, sampai sekarang 'perang' terhadap rokok oleh beberapa
negara di dunia terus digalakkan.
Namun, walaupun ada larangan sampai dengan kenaikan harga rokok setiap tahunnya, ternyata jumlah perokok di seluruh dunia masih terus tinggi bahkan mendekati titik satu miliar orang.
Seperti dikutip dari BBC (08/01),
terjadi peningkatan jumlah perokok di seluruh dunia yang disebabkan ledakan penduduk selama 50 tahun terakhir ini. Berdasarkan data yang mereka dapatkan, jumlah perokok di seluruh dunia meningkat hampir 250 juta jiwa dari tahun 1980 sampai 2012 lalu.
Bukti tersebut merupakan hasil dari sebuah survei yang dilakukan oleh American Medical Association. Dari banyaknya jumlah perokok tersebut, Indonesia, Rusia dan Timor Leste lebih mendominasi.
Bahkan dikatakan, lebih dari separuh dari jumlah pria di negara-negara tersebut mengonsumsi rokok dalam setiap harinya.
Adapun negara-negara yang tingkat perokoknya rendah adalah beberapa tempat di Kepulauan Karibia, seperti di Antigua dan Barbuda. Di daerah tersebut, dapat dikatakan dari 20 orang, hanya akan ada 1 orang saja yang merokok setiap harinya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar setiap negara menerapkan undang-undang yang ketat untuk rokok ini, seperti memberlakukan larangan merokok di tempat umum, meningkatkan harga cukai rokok sampai dengan mencantumkan peringatan serta gambar-gambar bahaya merokok di bungkus rokok.
Sayangnya, khususnya untuk di Indonesia, semua hal tersebut nampaknya hanya menjadi angin lalu dengan terbukti masih banyaknya orang yang mengonsumsi rokok dan orang-orang tidak begitu peduli akan harga atau juga larangan/gambar yang tertera dalam bungkus rokok.
Namun, walaupun ada larangan sampai dengan kenaikan harga rokok setiap tahunnya, ternyata jumlah perokok di seluruh dunia masih terus tinggi bahkan mendekati titik satu miliar orang.
Seperti dikutip dari BBC (08/01),
terjadi peningkatan jumlah perokok di seluruh dunia yang disebabkan ledakan penduduk selama 50 tahun terakhir ini. Berdasarkan data yang mereka dapatkan, jumlah perokok di seluruh dunia meningkat hampir 250 juta jiwa dari tahun 1980 sampai 2012 lalu.
Bukti tersebut merupakan hasil dari sebuah survei yang dilakukan oleh American Medical Association. Dari banyaknya jumlah perokok tersebut, Indonesia, Rusia dan Timor Leste lebih mendominasi.
Bahkan dikatakan, lebih dari separuh dari jumlah pria di negara-negara tersebut mengonsumsi rokok dalam setiap harinya.
Adapun negara-negara yang tingkat perokoknya rendah adalah beberapa tempat di Kepulauan Karibia, seperti di Antigua dan Barbuda. Di daerah tersebut, dapat dikatakan dari 20 orang, hanya akan ada 1 orang saja yang merokok setiap harinya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar setiap negara menerapkan undang-undang yang ketat untuk rokok ini, seperti memberlakukan larangan merokok di tempat umum, meningkatkan harga cukai rokok sampai dengan mencantumkan peringatan serta gambar-gambar bahaya merokok di bungkus rokok.
Sayangnya, khususnya untuk di Indonesia, semua hal tersebut nampaknya hanya menjadi angin lalu dengan terbukti masih banyaknya orang yang mengonsumsi rokok dan orang-orang tidak begitu peduli akan harga atau juga larangan/gambar yang tertera dalam bungkus rokok.
Ini yang terjadi pada tubuh setelah berhenti merokok!
Apakah
Anda termasuk orang yang masih suit berhenti merokok? Jika iya, ada
beberapa hal yang harus diketahui untuk membuat Anda lebih
termotivasi berhenti merokok. Pertama adalah bahwa selama apapun Anda
telah menjadi perokok, tubuh Anda bisa kembali bugar dan membersihkan
diri dari zat kimia beracun yang didapatkan dari merokok.
Yang kedua, setelah berhenti merokok, tubuh Anda akan merasakan banyak manfaat. Penasaran dengan apa yang terjadi dengan tubuh sejak Anda mulai berhenti merokok? Ini dia, seperti dilansir oleh Daily health Post (28/01).
20 Menit setelah berhenti merokokBerdasarkan bukunya Hypertension, Mahmud A dan Feely J. mengungkap bahwa berhenti merokok akan mempengaruhi arteri dan tekanan detak jantung. Dalam waktu 20 menit setelah berhenti merokok, detak jantung dan tekanan darah Anda akan langsung menurun.
12 Jam setelah berhenti merokokBerdasarkan data dari US Surgeon General Report pada tahun 1988, diketahui bahwa setelah 12 jam berhenti merokok, tingkat karbon monoksida pada darah akan menurun.
Dua minggu hingga 3 bulan setelah berhenti merokokMenurut US Surgeon General's Report pada tahun 1990, sirkulasi dan fungsi paru-paru akan mulai membaik setelah berhenti merokok selama dua minggu hingga 3 bulan.
Satu sampai 9 bulan setelah berhenti merokokDalam jangka waktu satu sampai sembilan bulan setelah berhenti merokok, batuk dan napas yang semakin pendek akan berkurang. Cilia (rambut halus pada saluran pernapasan yang menggerakkan lendir keluar dari paru-paru) akan mulai berfungsi dengan normal dan semakin efektif untuk menghilangkan lendir serta membersihkan paru-paru. Hal ini juga menurunkan risiko terjadinya infeksi.
Yang kedua, setelah berhenti merokok, tubuh Anda akan merasakan banyak manfaat. Penasaran dengan apa yang terjadi dengan tubuh sejak Anda mulai berhenti merokok? Ini dia, seperti dilansir oleh Daily health Post (28/01).
20 Menit setelah berhenti merokokBerdasarkan bukunya Hypertension, Mahmud A dan Feely J. mengungkap bahwa berhenti merokok akan mempengaruhi arteri dan tekanan detak jantung. Dalam waktu 20 menit setelah berhenti merokok, detak jantung dan tekanan darah Anda akan langsung menurun.
12 Jam setelah berhenti merokokBerdasarkan data dari US Surgeon General Report pada tahun 1988, diketahui bahwa setelah 12 jam berhenti merokok, tingkat karbon monoksida pada darah akan menurun.
Dua minggu hingga 3 bulan setelah berhenti merokokMenurut US Surgeon General's Report pada tahun 1990, sirkulasi dan fungsi paru-paru akan mulai membaik setelah berhenti merokok selama dua minggu hingga 3 bulan.
Satu sampai 9 bulan setelah berhenti merokokDalam jangka waktu satu sampai sembilan bulan setelah berhenti merokok, batuk dan napas yang semakin pendek akan berkurang. Cilia (rambut halus pada saluran pernapasan yang menggerakkan lendir keluar dari paru-paru) akan mulai berfungsi dengan normal dan semakin efektif untuk menghilangkan lendir serta membersihkan paru-paru. Hal ini juga menurunkan risiko terjadinya infeksi.
Semoga
Bermanfaat Bagi Kalian Yang Suka Merokok :) :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar