Senin, 02 Desember 2013

Tapak Tilas Menelusuri Sejarah Di Ke 3 Museum Jakarta

 Tapak Tilas 3 Museum Bersama Ilmu Berbagi Dan Smk Itaco

 Acara tapak tilas yang pertama kali dilakukan bagi siswa/siswi Smk Itaco Ph bersama komunitas ilmu berbagi yang mengadakan kegiatan tapak tilas dalam rangka liburan sekaligus mempelajari sejarah di indonesia. kami dibimbing oleh Kakak-kakak asuh dari ilmu berbagi. para kakak asuh sangat antusias membimbing dan membina adik asuhnya. Kakak asuh kelompok saya dibimbing oleh Ka. Gita Lestari dan anggota kelompok saya Sopidin, Azizah, dan Mimas kebetulan saya sebagai ketua kelompoknya. Dalam acara tapak tilas pertama ini, kami pergi ke 3 museum nasional yang ada di jakarta. Yaitu museum monument nasional ( MONAS ), museum gajah dan museum Bank Indonesia ( BI ). 

Perjalanan pertama kami ke monas.

 Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.

Sejarah
Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade 1961an.

 Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

 Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

 Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

 Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga pada hari-hari libur.

1. Ruang museum sejarah
Anda bisa mengetahui banyak sejarah diindonesia



2. Ruang kemerdekaan
Disana tersimpan teks ploklamasi dan anda bisa mendengar suara Ir.Soerkarno saat membaca teks ploklamasi



3. Pelataran cawan
Sebagai tempat peristirahatan atau pintu masuk




4.Pelataran puncak
Anda bisa melihat pemandangan yang indah dikota jakarta dari sini



Bentuk dari monas melambanngkan sebagai alat kehidupan bangsa indonesia. 
Dimuseum pertama ini kami mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dan perjalanan pertama kami ini sangat menyenangkan dan seru. Begitu banyak pengalaman sejarah yang kami dapatkan di sini.

Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke 2 
kami ke museum gajah.

Perjalanan kedua kami ke museum Gajah.

 Museum Nasional Gajah juga termasuk museum yang kaya akan paninggalan sejarah dan di museum ini mengoleksi benda2 kuno dari seluruh pelosok indonesia salah satu koleksi Museum Nasional Gajah ini adalah arca-arca kuno, prasasti, benda2 kuno lainnya dan barang2 kerajinan dan koleksi Museum Gajah juga meliputi naskah-naskah manuskrip yang kuno. Naskah-naskah tersebut dan koleksi perpustakaan Museum Gajah lainnya kini disimpan di Perpustakaan Nasional Indonesia.

 Salah satu koleksi tersebut dikategorisasikan dalam keramik, tekstil, numismatik, etnografi, perunggu, prasejarah, relik sejarah, dan benda berharga. Dan pada tahun 2001 koleksi Museum Nasional Gajah mencapai 109.342 buah, sangat banyakkan??.  Dan hingga tahun 2012 Museum Nasional Gajah bertambah lagi sekitar 140.000 buah.

 Dan perlu anda ingat bahwa di museum Museum Nasional Gajah ini terdapat  patung Bhairawa yang memiliki tinggi 414 cm dan patung ini merupakan   manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang mana  merupakan perwujudan Boddhisatwa atau pancaran Buddha di Bumi.

 Dari keterangan di atas hendaknya menambah wawasan tempat sejarah museum yang patut anda kunjungi untuk menambah wawasan sejarah anda, apalagi di tempat Museum Nasional Gajah memang terkenal dengan sejarah dan Koleksi museumnya yang tergolong lengkap.




Perjalanan kami selanjutnya sekaligus perjalanan terakhir. 
Kami menggunjungi museum bank indonesia ( BI ) yang terletak Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat. Kakak asuh yang baik dan lucu membuat saya  tidak bosan dalam perjalanan.

3. Perjalan ketiga kami ke museum bank indonesia ( BI )


 Gedung yang digunakan sebagai Museum Bank Indonesia ini berdiri di Batavia pada 24 Januari 1828. Awalnya adalah rumah sakit (Binnen Hospitaal) yang terletak persis di sebelah dalam tembok Kota Tua. De Javasche Bank (DJB), cikal bakal Bank Indonesia, kemudian menempati bangunan dua lantai bekas rumah sakit ini.

 Gedung ini pertama kali digunakan oleh DJB sejak 8 April 1828. Pada tahun 1910, setelah lebih dari 80 tahun menempati gedung tua ini, DJB mulai direnovasi. Perancangan bangunan dikerjakan oleh Biro Arsitek Ed Cuypers & Hulswit (Fermont-Cuypers). Bangunan ini kelar pada tahun 1935.

 Bank Indonesia yang mengelola keberadaan museum ini mengharapkan bahwa keberadaan Museum Bank Indonesia sebagai cikal bakal terwujudunya museum bank sentral di Indonesia, yang mempunyai misi untuk mencari, mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda-benda maupun dokumen bersejarah yang saat ini dimiliki. Dibangunnya Museum Bank Indonesia merupakan sebuah upaya untuk menyajikan informasi mengenai dunia perbankan di Indonesia dalam bentuk yang mampu memberikan informasi yang lengkap dan runtut, sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

 Museum Bank Indonesia menampilkan koleksinya menggunakan multimedia untuk menarik pengunjung, bukan sekadar hiburan, melainkan juga merupakan edukasi yang tak membosankan. Play motion yang disandingkan dengan ruang teater kini diramaikan dengan ruang yang memaparkan sejarah lengkap tentang Nusantara sejak sebelum kedatangan bangsa Barat hingga keberadaan gedung MBI.

 Play motion lain juga akan ditempatkan di ruang numismatik sehingga pengunjung mengetahui cara kerja perbankan dalam membangun ekonom masyarakat juga ditampilkan dengan jelas dan gamblang. Tak lupa replika Kapal Jung Java yang pernah mengangkut rempah-rempah ditampilkan di museum ini sebagai bagian dari perkembangan ekonomi yang membentuk masyarakat.

 Museum yang memiliki lebih dari 400 lukisan kaca patri asli bikinan Belanda ini buka mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.30 (Selasa-Jumat), sedangkan Sabtu-Minggu mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Untuk melihat-lihat koleksi Museum Bank Indonesia, pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis.





Kami pun menuju arah bekasi untuk pulang
kami beristirahat dimushola





Terima kasih untuk semua kakak asuh yang menyempatkan waktu liburnya untuk bermain sambil belajar bersama kami Smk Itaco


"INI CERITA KU APA CERITA MU"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar